Masalah kesehatan merupakan masalah yang paling ditakutkan, apalagi menyangkut mereka yang ekonomi nya di bawah rata-rata. Di pedesaan sekarang menjamur bisnis kesehatan alih alih memberikan kemudahan fasilitas di kesehatan ketika masyarakat ada yang sakit. Namun entah disengaja atau tidak kita tahu bahwa biaya untuk berobat di klinik dan rumah sakit masih terbilang mahal. Beberapa Minggu kemarin keponakan ku harus menunggu hasil lab dari berbagai rumah sakit dijawa timur yang pada akhirnya di rujuk ke RS dimalang. Dengan akhir yang harus operasi dengan total biaya 45 juta. Wow... Itu belum biaya untuk cek kembali . Hari ini kakak ku sudah 3 hari opname di sebuah klinik lucunya untuk penanganan selanjutnya harus melalui uji lab yang tentunya harus menginap di klinik tersebut. hasil lab terindikasi DBD aku berucap wow lagi kenapa??? Dulu tahun 90 Tanpa lab para mantri kampung sudah tahu jika orang terkena DBD mempunyai ciri cirinya, sekarang dengan kecanggihan teknologi para medis malah mengandalkan nya tanpa mempelajari ciri ciri orang yang DBD. Memang aku lihat mereka masih baru dan mungkin jam terbang belum banyak. Ah entahlah aku diam saja sambil berfikir berapa nanti biaya yang dikeluarkan untuk menginap disini cuma untuk menunggu hasil lab. Canggih kan .... Pelayanan kesehatan kita. Iyap canggih banget untuk mengelabui pasien dan masyarakat umum agar biaya membengkak karena mahalnya biaya untuk kesehatan.